Selasa, 22 November 2011

Photo Essay



Mahasiswa ugm berhasil membuat Mobil formula yang akan dilombakan di jepang.
Topik : peran mahasiswa dalam kemajuan bangsa




Jembatan suramadu sebagai salah satu ikon kesuksesan pembangunan provinsi jawa timur
Topik : keunggulan dan inovasi pembangunan daerah

Hukum , Hak dan Kewajiban Warga Negara


Nama : Atikah 
NIM : 1111003100
Prodi : ILKOM


Topik : Wawasan kewarganegaraan

Aturan hukum yang meliputi hak dan kewajiban warga Negara dalam rangka menjalankan sebuah Negara adalah satu acuan utama yang harus dipahami oleh setiap warga Negara.Dengan penuh konsekuensi menjalankannya dalam setiap aspek kehidupan.Sebagaimana hak dan kewajiban yang juga dipahami oleh setiap warga Negara dalam konteks keagamaannya.Yang berkaitan dengan kepercayaan/agama yang diyakininya dalam sebuah tatanan masyarakat.Dan juga yang secara bersama-sama hidup dan tinggal dalam sebuah Negara. Memahami sebuah aturan atau undang-undang yang telah disepakati bersama untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan sebuah pemahaman yang mampu merubah pola pikir masyarakat secara bersama-sama untuk tetap teguh menjalakan aturan baik mengenai hak dan kewajibanya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana dalam kehidupan beragama kita mengenal "Tuhan"  dimana semua aturan hak dan kewajiban tidak dilanggar oleh penganutnya akan tetapi ketika orang-orang itu melanggar konsekuensi hukum terhadap pelanggaran tersebut tidak serta merta bisa dirasakan oleh penganutnya.Contoh seorang yang korupsi pasti dia melanggar aturan Tuhannya dan tidak sedikitpun tergerak hatinya untuk tidak melakukan perbuatan tersebut karena mereka tidak merasa terikat dengan agama itu sebagaimana aturan dalam hukum tata Negara tidak juga menimpa orang tersebut kecuali setelah mengalami proses peradilan.Jadi sebuah aturan mengenai hak dan kewajiban yang telah dibuat dan disepakati baik dalam kehidupan beragama maupun dalam kehidupan bernegara terletak pada masing-masing pribadi dan hati setiap warga Negara.Maka untuk mendapatkan pelaksanaan aturan hukum yang menyangkut hak dan kewajiban masyarakat berbanding lurus dengan kehidupan moralitas bangsa itu sendiri.Pergeseran moralitas bangsa Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mencerminkan kualitas pemahaman terhadap aturan Undang-undang dan pranata hukum termasuk didalamnya pemahaman terhadap hak dan kewajiban beragamanya  yang cenderung menurun mengakibatkan bangsa Indonesia sering melanggar aturan dan hukum.
Dalam rangka membentuk moralitas sebuah bangsa setiap individu perlu merenung kembali fitrah dalam diri manusia serta tujuan penciptaan oleh Yang Maha Esa dengan bekal instrumen asasi manusia itu sendiri dalam hak dan kewajibanya.Agar menjadikan setiap warga Negara bermanfaat dan tidak sedikitpun mengambil bagian hak hidup orang lain.Sebagaimana dikatakan "Sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat untuk manusia lainnya" baik terhadap manusia,binatang serta setiap aspek lingkungannya.Dan seharusnya menjadikan dirinya sebesar-besarnya bermanfaat untuk lingkungannya apapun kedudukan, peran dan tanggung jawabnya. Membangun moralitas tidak hanya berhenti dalam pandangan abstrak terhadap aturan dan norma yang kita buat tetapi upaya ini harus dimengerti oleh semua unsur yang membentuk Negara itu sendiri.Dan satu-satunya benteng untuk mempertahankan ini adalah peranan mahasiswa dan pelajar sebagai kelompok yang terdidik untuk mengontrol instrumen yang dijalankan oleh setiap unsur yang membentuk sebuah Negara baik lembaga Eksekutif maupun Yudikatif bahkan kepada seluruh setiap  warga Negara.Untuk mencapai hal itu dunia pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan.Untuk membangun pendidikan yang menghasilkan manusia yang bermoralitas.Dan upaya membangun moralitas warga Negara ini juga memerlukan dukungan yang kuat dari generasi muda yang dalam sejarahnya telah menunjukan fungsinya sebagai potensi untuk melakukan perubahan dan perbaikan,Pembangunan generasi muda terutama diperlukan untuk mengembangkan manusia yang mempunyai profesionalisme tinggi,mencintai Tanah Air,serta memiliki iman dan ketakwaan yang kuat.

Kebaya Sebagai Identitas Perempuan Indonesia


Nama : Atikah
NIM : 1111003100
Prodi : ILKOM

Topik : Identitas Nasional

Akhir-akhir ini kita sudah sulit menemukan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari-hari. Kebaya itu sendiri hanya ditemukan pada hari kartini, pernikahan, atau dalam kehidupan masyarakat desa atau dalam kehidupan kraton (kraton Yogyakarta atau Kraton Solo). Padahal pada era 1990-an busana ini masih sering tampil baik diacara kenegaraan maupun kehidupan sehari-hari di kota-kota besar. Kebaya pada masa itu merupakan pakaian formal dalam setiap acara resmi kenegaraan sampai kehidupan sosial kemasyarakatan. Hal ini terjadi karena menurunnya kebanggaan kita terhadap budaya dan jati diri bangsa. Dalam catatan Wikipedia.com terdapat pernyataan "Kebaya adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan Malaysia yang terbuat dari bahan tipis yang dikenakan dengan sarung, batik, atau pakaian rajutan tradisional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni." Dalam kutipan ini kita temukan pernyataan bahwa kebaya juga merupakan pakaian tradisional Malaysia. Padahal kebaya adalah merupakan busana nasional yang tumbuh dari nilai luhur kebudayaan kita Indonesia, dalam hal ini Malaysia sudah mencoba memasukan kebaya sebagai busana tradisional mereka.  Tidak menutup kemungkinan jika nantinya Malaysia meng-klaim kebaya sebagai busana tradisonal mereka.Seperti halnya mereka meng-klaim salah satu kebudayaan Indonesia yaitu "reog pnorogo" sebagai kebudayaan mereka.Kemunduran ini dikhawatirkan menyebabkan lenyapnya jati diri bangsa.Pada hakekatnya secara nasional, seluruh bangsa Indonesia mengharapkan nila-nilai budaya Indonesia mampu memberikan aspresiasi di regional maupun internasional.Buktinya bangsa Indonesia sangat kecewa ketika nilai-nilai budayanya di klaim oleh Negara tetangga Malaysia sebagai nilai budayanya.
Jika kita perhatikan gaya hidup perempuan muda saat ini banyak dari mereka menggunakan busana yang cenderung kebarat-baratan. Bahkan sampai pada tata nilai yang tidak sesuai dengan norma-norma berpakaian di Indonesia.Kita dapat melihat kurangnya Kebanggaan perempuan muda saat ini kepada busana yang sejak lama menjadi identitas nasional kita seperti kebaya.Mereka lebih percaya diri tampil dengan menggunakan busana asing yang sama sekali tidak mencerminkan nilai budaya dan identitas perempuan Indonesia.Di acara resmi saja pakaian formal yang digunakan mereka saat ini kebanyakan adalah gaun atau dress, berbeda dengan perempuan di masa 1990-an yang menggunakan busana kebaya sebagai pakaian formal mereka.Jika kita membiarkan hal ini terus berlanjut dapat di khawatirkan pada masa yang akan datang busana kebaya akan dilupakan oleh perempuan Indonesia.

MENERAPKAN PENTINGNYA HAK ASASI MANUSIA



Nama                 : Fakhrana Nur’ainina
Nim                    : 1111003097
Prodi                  : Ilmu Komunikasi

Topik : Memahami Hak Asasi Manusia

           
            Di setiap Negara pasti memiliki peraturan yang dipimpin dan diperintah oleh pemimpinnya masing-masing. Seperti contohnya Indonesia yang memiliki peraturan perundang-undangan dan memiliki pedoman Pancasila yang diperintah oleh Presiden dan memerintah rakyantanya untuk selalu  tentram dan damai. Namun dibawah kekuasaan Pemerintah, rakyat juga memiliki Hak Asasi sesuai status dan peranannya masing-masing. Dapat dikatakan setiap manusia memiliki Hak Asasi. Hak Asasi sudah melekat sejak kita lahir dan tidak akan hilang selama kita masih hidup. Disamping hak,ada kewajiban tertentu yang harus dipatuhi oleh rakyat agar bangsa dan Negara hidup makmur. Seperti mematuhi peraturan dan norma yang ada, membayar pajak, serta membela dan membangun Negara. Agar terciptanya kemakmuran kita sesama manusia harus saling tolong-menolong & bergotong royong. Dalam hidup bemasyarakat pasti kita tidaklah luput dari bantuan orang lain. Dapat dikatakan kita adalah makhluk sosial. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, Warga Negara harus menjalani kewajiban dan mendapatkan haknya masing-masing.

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang kita miliki sejak lahir. HAM berlaku oleh setiap individu dan tidak akan mungkin hilang selama kita hidup. Contoh Hak Asasi Manusia (HAM) adalah :

·         Hak untuk hidup
      Setiap individu memiliki hak untuk hidup. Setiap warga Negara memiliki                kedudukan yang sama dan tidak ada yang membeda-bedakan meskipun itu      presiden atau rakyat,kaya atau miskin memiliki keinginan yang sama yaitu hidup.

·         Hak untuk memperoleh pendidikan
      Setiap individu harus mendapatkan pendidikan yang layak agar mereka dapat                    mebangun Negara lebih maju dan mencapai cita-cita yang mereka inginkan.

·         Hak utuk hidup bersama-sama seperti orang lain
      Manusia adalah makhluk sosial. Artinya manusia pasti membutuhkan                                  pertolongan dan tidak bisa hidup sendiri. Dengan adanya kebersamaan terciptalah          kerukunan.

·         Hak untuk mendapatkan perlakuan baik dan adil
      Kita sebagai manusia pasti ingin dipelakukan baik dan adil. Ya,karena dengan                    perlakuan yang baik dan adil,semua akan berjalan dengan lancar. Jika dunia ini                          tidak adil maka Negara akan hancur dan tidak akan berjalan dengan baik.



MAU DIBAWA KEMANA IDENTITAS NASIONAL KITA?



FAKHRANA NUR’AININA SYAFRIDA
1111003097



Identitas nasional

Kata identitas menunjukkan sifat khas yang sesuai dengan kesadaran diri, kelompok ,komunitas, atau Negara itu sendiri. Lalu kata Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok lebih besar. Jadi Identitas Nasional atau Identitas Bangsa merupakan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan yang deberi atribut nasional.

Indonesia adalah salah satu Negara yang yang mempunyai identitas nasional yang cukup beragam dan sangat kaya akan kebudayaannya. Seperti tari saman, tari bali, tari pendet, reog ponorogo, itu adalah dari segi budaya, dari segi yang lain misalnya kuliner banyak sekali makanan khas Indonesia seperti gado-gado, elevis, soto, dll. Terlihat bukan bagaimana lengkapnya budaya Indonesia? Tentu saja hal ini secara tidak langsung menimbulkan rasa iri pada bangsa lain, yang melihat begitu banyak dan beragamnya budaya Indonesia. Berawal dari sini, timbul niat dari bangsa lain untuk mengklaim segala bentuk budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebab mereka melihat suatu celah atau peluang yang dapat mereka gunakan untuk merebut budaya Indonesia. Selama ini elevi dari semua bentuk budaya yang dimiliki Indonesia tidak dipatenkan, dan ini merupakan bentuk peluang yang dapat dimanfaatkan bangsa lain. Contoh kasusnya, dalam bidang kuliner Jepang mengklaim tahu sebagai salah satu makanan khas mereka, dan cerdasnya mereka tahu langsung dipatenkan sebagai asset mereka.

Indonesia yang kaya ?



(Oleh : Rizky Chandra)
Topik : Identitas nasional

Indonesia adalah negara dimana aku berpijak, dimana aku dilahirkan disanalah tempatku besar dan berkembang menjadi diriku saat ini. Apabila ditanyakan apa harapanku terhadap tanah air ku saat ini ? Harapanku adalah suatu saat nanti Indonesia bisa berbicara banyak dimata dunia , tidak lagi orang negara lain megejek atau mengolok-olokan negera ini, negara yang sangat kaya akan sumber daya alam dan manusianya.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang sangat kaya akan bumi, hasil pertanian, hasil peternakan dan hasil dari sumbangsih lautan. ” Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel, kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14% dengan lahan irigasi seluas 45.970 km“ (1).
“ Indonesia adalah Negara dengan luas wilayah sekitar  1,904,569 km2 yang menempati urutan ke 15, Negara terbesar di dunia. Ditambah dengan 237.556.363 penduduk pada sensus yang dilakukan BPS pada tahun 2010 “ (2). Menjadikan Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar di dunia dibawah Cina,India dan Amerika.
Catatan ini merupakan Identitas nasional Negara Indonesia. Lalu, apakah arti dari identitas nasional itu sendiri ? menurut pemahaman yang saya simpulkan selama proses perkuliahan ini, identitas nasional adalah suatu ciri khas yang unik dan berbeda dari bangsa–bangsa lain yang menunjukkan sebuah jati diri dari suatu bangsa dan merupakan kepribadian atau kebiasaan yang terjadi di bangsa tersebut sejak zaman dahulu yang diwariskan turun-temurun hingga sekarang, sehingga menjadikan hal tersebut sebagai tanda pengenal bagi suatu bangsa. Identitas nasional tidak hanya berupa benda- benda yang berwujud yang mencirikan dan dihasilkan oleh negara tersebut, tetapi identitas nasional dapat pula berupa kebudayaan, etika, norma, beragam kekayaan alam yang dimiliki dan sumber daya alam suatu negara yang kemudian dikenal dengan identitas nasional dari bangsa tersebut. 

Prinsip Dasar Kehidupan Berbangsa


(Oleh : Rizky Chandra)

Topik : Pancasila sebagai sistem Filsafat dan Etika

Pancasila merupakan ideologi bangsa indonesiaa atau bisa disebut juga pancasila merupakan lima pedoman dasar tanah air kita yaitu  bangsa Indonesia. Seperti yang kita ketahui semua warga negara indonesia kenal bahakan Hafal sila-sila pancasila, pada waktu kita kecil atau tepatnya kita masuk bangku sekolah, seorang guru kita menyuruh kita menghafalkan sila sila pancasila, karena hampir setiap minggu kita mengucapkan 5 sila tersebut pada upacara bendera yang biasanya dilakukan setiap hari senin selama kita menduduki  bangku sekolah dasar (SD), sekolah menengah (SMP) dan sekolah menengah akhir (SMA) pancasila tersebut selalu kita kita ucapkan pada saat itu, belum lagi disetiap tahun, Kita sebagai pelajar yang menimba ilmu di  Indonesia setiap tahunnya kurang lebih 12 tahun selalu mendapatkan mata pelajaran yang dahulu disebut Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), bahkan hingga bangku kuliah saya masih mendapatkan pelajaran ini walau hanya satu semester. Harapan guru atau pembimbing kita adalah setiap saat kita Selalu mengamalkan sila sila pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Kali ini saya akan menjelaskan lebih rinci apa itu sila sila pancasila
1.Ketuhanan  yang  maha Esa
Makna yang tekandung dari sila ini adalah kita sebagai bangsa indonesia  percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup antar umat bergama.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Makna sila ini adalah mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia dalam segala aspek misalnya kita semua saling mencintai sesama manusia dan saling  bersikap tenggang rasa sesama yang lain.


Batik yang Mulai Terlupakan di Era Modern ini


(oleh : Rionaldi Aristyo)

Topik  : Identitas Nasional 

            Sebelum batik diresmikan oleh UNESCO sebagai warisan dunia milik Bangsa indonesia sangat jarang saya melihat masyarakat kita memakai batik dalam kesehariannya. Mereka hanya memakainya untuk menghadiri acara-acara formal seperti perayaan hari-hari nasional, ceremony, atau pada saat perayaan pesta pernikahan. Bahkan beberapa dari mereka enggan memakai batik walaupun harus menghadiri acara-acara tersebut. Pada waktu masih duduk di bangku SMA, sekolah saya yang berada di Yogyakarta menganjurkan para siswa dan siswinya untuk memakai batik pada hari Jumat. Tetapi pada praktiknya sebagian besar dari mereka tidak berpakaian batik pada hari yang telah ditentukan. Saat saya bertanya alasan mengapa mereka enggan memakai batik pada hari Jumat karena menurut mereka batik itu kuno, tua, dan tidak keren. Jawaban mereka mungkin telah merefleksikan alasan dari sebagian besar kaum pemuda dan rakyat negeri ini yang enggan memakai batik. Padahal, batik merupakan salah satu identitas nasional dari Bangsa Indonesia yang harus tetap dijaga dan dilestarikan.

            Indonesia memiliki beberapa sentra batik yang cukup terkenal. Diantaranya adalah Yogyakarta, Solo, Pekalongan, dan Bali (batikmarkets.com). Setiap daerah mempunyai ciri khas tersendiri baik dari segi kain, motif, tekstur, warna, maupun cara pembuatannya. Seperti pada batik yogya dengan perpaduan warnanya, dan batik pekalongan dengan corak membulatnya. Hal ini semakin menambah keanekaragaman kebudayaan nasional sebagai identitas nasional karena pada setiap masing-masing kebudayaan masih terdapat sub-kebudayaan yang juga tidak kalah banyak macamnya. Walaupun diguncang oleh berbagai masalah seperti dana, tenaga kerja ataupun gejolak harga yang tidak menentu mereka masih mencoba untuk tetap bertahan agar produksinya bisa berjalan. Bantuan dari pemerintah juga sangat diperlukan oleh para pengrajin batik kita karena dengan adanya uluran tangan tersebut mereka bisa mengembangkan bisnisnya sehingga produksi batik nasional bisa semakin berkembang sekaligus sebagai salah satu upaya untuk melestarikan batik kita.

Martabat Bangsa Indonesia, Siapa yang Peduli ?



(Oleh : Rionaldi Aristyo)

Topik  : Bela Negara

            Beberapa waktu lalu saat sedang terjadi pergolakan di blok ambalat karena negara tetangga kita dengan seenaknya melanggar territorial perbatasan Indonesia dan Malaysia sudah membuat saya dan mungkin jutaan rakyat negeri ini geram. Bagaimana tidak, saat negeri ini butuh wibawa pemerintahnya untuk menunjukan jati diri bangsa indonesia yang terjadi adalah seakan-akan kita telah kehilangan “taring” yang bisa menunjukan bahwa kita merupakan bangsa yang besar dan mempunyai harga diri. Padahal kejadian ini bukanlah yang pertama kalinya. Malaysia sudah berkali-kali melakukan hal yang sama. Bahkan, selain itu mereka juga mencabut patok-patok perbatasan di Kalimantan, tetapi apa yang pemerintah kita bisa lakukan,  hanya melakukan konferensi pers, sidang, rapat, tetapi tanpa ada langkah-langkah konkret yang bisa kita lihat hasilnya. Sedangkan yang saya bisa lakukan bersama beberapa teman dan rakyat Indonesia hanyalah berharap, bersabar, dan berdo’a supaya pemerintahan negeri ini bisa menjadi lebih baik lagi.
            Apabila kita berkaca pada negara-negara lain seperti USA, China, Korea Selatan, dan Jepang mereka tidak pernah begitu saja membiarkan pesawat atau kapal dari negara lain melintasi daerah teritorial mereka tanpa ada izin dari otoritas setempat dan apabila tetap ada yang melanggar perbatasan negara yang bersangkutan militer mereka telah siap untuk menembak ataupun menangkap para penyusup tersebut. Pemerintah setempat bahkan siap untuk membela harkat dan martabat negara mereka lewat jalur politik dan diplomasi seperti mengirimkan nota protes ke negara penyusup dengan risiko apapun yang siap mereka tanggung demi kepentingan negaranya. Rakyatnya pun juga selalu siap untuk membela negara mereka dengan cara apapun. Hal ini menunjukan kesadaran bela negara yang tinggi dari negara tersebut baik pemerintahan maupun rakyatnya.

            Pada akhir era orde lama dan awal orde baru, Indonesia pernah dijuluki sebagai “Macan Asia” karena keberhasilan kita dalam bidang ekonomi, pembangunan, dan kemiliteran. Pada bidang perekonomian ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan keberhasilan pada bidang pangan dengan tercapainya swasembada beras. Di bidang pembangunan pada waktu itu telah tersusun secara sistematis dengan dilaksanakannya PELITA (Pembangunan Lima Tahun) yaitu periode pembangunan yang tercapai dalam suatu jangka waktu tertentu dan mencakup berbagai aspek kehidupan. Sedangkan pada bidang kemiliteran ditandai dengan keberhasilan kita dengan memiliki kapal selam yang pada saat itu masih jarang dimiliki oleh negara-negara Asia serta membuat pesawat terbang militer dan komersial lewat IPTN (sekarang PTDI).